Resep Kue Moho Mekar Rasa Original khas Semarang

Resep kue moho berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah yang merupakan makanan peranakan Tionghoa. Kalau dilihat dari segi bahan dan cara membuat membuat kue moho ini mirip dengan bolu kukus. Namun hasil akhirnya dibentuk bulat mirip bakpao dan terasa lebih padat. Paling demen makan lapisan kulit luarnya yang bisa dikupas, hmmm yummy.

Satu yang khas dari kue moho asli adalah sisi atas yang diwarnai merah sedangkan yang bawah masih original putih. Mengikuti perkembangan jaman, saat ini banyak sekali resep kue moho sebut saja rasa pandan, gula merah, pisang bahkan ada yang dibuat dari ubi ungu. Kita masih bisa membelinya di pasar tradisional di daerah Jawa dengan harga yang murah, sebiji cuma 500 - 1000 rupiah.


  • http://mykitchennotes.blogspot.co.id/2013/04/ncc-jtw-kue-moho-dari-semarang-indonesia.html
  • http://www.femina.co.id/article/kue-moho-

Resep Kue Moho

Cara membuat kue moho yang akan dapur (dot) website bagi ini masih original bukan resep moho dengan bentuk bolu kukus. Hasil akhirnya ada pada gambar di bawah ini, seperti itulah bentuk moho yang diperjual belikan di pasar. Terlihat cantik dengan warna cerah dan kue yang mekar membuat kita ingin buru-buru menyantapnya.
Resep Kue Moho Mekar
Bahan Moho:
  • Tepung terigu 500 gram
  • Garam 2 sdt
  • Baking powder 2 sdt
  • Mentega putih 4 sdt
  • Pewarna merah
  • Sirup gula cair, dibuat dengan melarutkan 100 gram gula dengan 250 ml. 
  • Gula pasir 3 sdm
  • Ragi instan 4 sdt
  • Air hangat
  • Cetakannya memakai takir dari daun pisang/ bisa juga menggunakan cetakan bakpao
Baca juga: Cara Membuat Sirup Gula Cair dari Gula Pasir Manis

Cara Membuat Kue Moho Mekar:
Pertama-tama ambil gula pasir dan air hangat lalu aduk sampai gula larut. Tambahkan ragi instant aduk lagi sebentar dan diamkan di tempat yang kering sekitar 7-10 menit. Hasilnya kita mendapatkan larutan ragi yang sedikit berbuih.

Di wadah lain campurkan tepung terigu, garam, baking powder dan mentega. Aduk aduk sampai semua bahan tercampur rata, pengadukan bisa menggunakan garpu. Selanjutnya buat lubang ditengah, tuangkan larutan ragi dan sirup gula sedikit demi sedikit sambil terus diuleni, hentikan saat adonan terlihat kalis.

Siapkan papan kayu yang diberi tepung, taruh adonan di atasnya lalu kembali diuleni untuk menghasilkan adonan kue moho yang lentur. Diamkan selama 1 jam-an agar ragi dan baking powder bekerja, terlihat dari ukuran yang membesar.

Langkah selanjutnya adalah pencetakan, bagi adonan menjadi beberapa bagian (sesuai selera) lalu bentuk bulat dan taruh di takir daun pisang agar tidak berubah bentuk saat dikukus.

Olesi sisi atas dengan pewarna makanan yang dicampur sedikit air. Buatlah keratan menyilang agar nantinya kue moho terlihat mekar. Selanjutnya diamkan lagi kue selama 20 menit agar lebih mengembang. Terakhir tinggal kukus sampai matang, sekitar 20-30 menitan.

Resep kue moho yang mekar telah selesai. Sajikan dalam keadaan hangat untuk rasa terbaik. Tekstur kue ini sangat padat dan terasa seret saat ditelan berkat pengulenan yang lama. Selalu sediakan minuman untuk mendampingi anda makan.


Warga Tionghoa menyebut kue moho sebagai hwat kwee (hwat = merekah) harapannya rejeki mereka bisa merekah keempat penjuru layaknya sisi atas moho. Ohya, moho yang berwarna merah artinya semangat, keberuntungan dan keselamatan.

Buat anda yang ada di sekitar Semarang bisa menemui kue moho original di Festival Sembahyang Rebutan (Festival Hantu Kelaparan). Kue ini juga wajib ada di meja sembahyang leluhur saat acara Imlek bagi etnis Tionghoa terutama suku Hokkian di Semarang. Sayangnya seiring perkembangan jaman, kue moho nyaris tergantikan oleh kue mangkok.

Menurut adat, kue moho tidak boleh dibuat oleh wanita yang sedang haid karena tidak suci. Saat pembuatan pun dilarang keras berkata kotor dan dianjurkan untuk selalu gembira. Hal ini dimaksudkan agar hasil akhir kue terlihat lebih merekah.

Baca juga: 10 Kue Termahal di Dunia yang Tercatat dalam Sejarah

Sekian artikel tentang Resep Kue Moho Mekar Rasa Original khas Semarang. Jika ada saran, pertanyaan ataupun share pengalaman, silahkan menuliskan di kolom komentar. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu. Terima kasih!