Apa itu amoniak bubuk? Pertanyaan ini sering terlintas dibenak para ibu yang ingin mencoba resep cakwe. Kue yang konon berasal dari Cina tersebut menggunakan amoniak sebagai bahan pengembang sehingga tekstur lebih mekar.
Pasti banyak yang ragu "Amankah amoniak bubuk untuk makanan?" Apalagi kata amonia sering didengar digunakan sebagai bahan pembuat pupuk urea, ditambah lagi dikenal dengan bau yang tajam.
Sama hanya dengan soda kue (Natrium Bikarbonat), adonan kue yang bercampur amoniak bubuk akan mekar ketika dipanaskan. Reaksi kimia yang berlangsung menghasilkan gelembung gas karbon dioksida dan amoniak yang mendorong lapisan kue keluar. Buktinya adalah rongga rongga dalam kue yang membuatnya terasa lebih ringan dan teksturnya lebih empuk.
Selama proses tersebut juga dikeluarkan gas amonia yang juga membantu tekstur kue lebih mekar. Sayangnya sifat amonia yang berbau tajam dapat merusak cita rasa kue. Oleh karena itu sejak ditemukan baking powder, amoniak bubuk jadi tinggalkan para pengusaha bakery.
Di Eropa, Amonium bikarbonat sering digunakan sebelum abad ke 18 dimana belum ditemukan baking soda dan baking powder. Maka tidak heran jika resep tradisional, terutama Eropa utara dan Skandinavia selalu ada si amoniak ini.
Di Indonesia sendiri, amonia bubuk yang foodgrade bisa didapatkan di Toko Bahan Kue. Namun jika tidak dapat menemukannya, bisa memakai baking soda ataupun baking powder sebagai pengganti amoniak bubuk.
Baca juga: Resep Cakwe Medan yang Mengembang Tanpa Amonia
Tidak banyak resep yang menggunakan Amonium bikarbonat, yang sering terdengar adalah cakwe dan bolang baling (kue bantal) dari Semarang. Beberapa resep China seperti Bakpao dan kue almond juga memakainya. Sedangkan untuk industri besar hanya dipakai untuk kue kering tipis seperti cookies and crackers.
Setelah anda membeli amoniak bubuk, sebaiknya disimpan dengan wadah tertutup. Senyawa ini mudah sekali terurai menjadi gas saat terkena suhu hangat. Jika hal ini terjadi maka amoniak sudah tidak akan bisa membuat adonan mengembang.
Sekian artikel tentang Apa itu Amoniak Bubuk dan Amankah Untuk Makanan. Jika ada saran, pertanyaan ataupun share pengalaman, silahkan menuliskan di kolom komentar. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu. Terima kasih!
Pasti banyak yang ragu "Amankah amoniak bubuk untuk makanan?" Apalagi kata amonia sering didengar digunakan sebagai bahan pembuat pupuk urea, ditambah lagi dikenal dengan bau yang tajam.
Amoniak Bubuk Untuk Makanan
Memang tidak banyak orang Indonesia yang mengenal bahan kue dengan nama kimia Amonium bikarbonat (NH4)HCO3 ini. Dalam dunia bakery, bermanfaat sebagai pengembang kue layaknya soda kue ataupun ragi. Berbentuk bubuk dengan warna putih. |
| © youtube.com/channel/UCcnyjTK4IheQN2ycsE7NZTQ |
Selama proses tersebut juga dikeluarkan gas amonia yang juga membantu tekstur kue lebih mekar. Sayangnya sifat amonia yang berbau tajam dapat merusak cita rasa kue. Oleh karena itu sejak ditemukan baking powder, amoniak bubuk jadi tinggalkan para pengusaha bakery.
Di Eropa, Amonium bikarbonat sering digunakan sebelum abad ke 18 dimana belum ditemukan baking soda dan baking powder. Maka tidak heran jika resep tradisional, terutama Eropa utara dan Skandinavia selalu ada si amoniak ini.
Di Indonesia sendiri, amonia bubuk yang foodgrade bisa didapatkan di Toko Bahan Kue. Namun jika tidak dapat menemukannya, bisa memakai baking soda ataupun baking powder sebagai pengganti amoniak bubuk.
Baca juga: Resep Cakwe Medan yang Mengembang Tanpa Amonia
Tidak banyak resep yang menggunakan Amonium bikarbonat, yang sering terdengar adalah cakwe dan bolang baling (kue bantal) dari Semarang. Beberapa resep China seperti Bakpao dan kue almond juga memakainya. Sedangkan untuk industri besar hanya dipakai untuk kue kering tipis seperti cookies and crackers.
Setelah anda membeli amoniak bubuk, sebaiknya disimpan dengan wadah tertutup. Senyawa ini mudah sekali terurai menjadi gas saat terkena suhu hangat. Jika hal ini terjadi maka amoniak sudah tidak akan bisa membuat adonan mengembang.
Sekian artikel tentang Apa itu Amoniak Bubuk dan Amankah Untuk Makanan. Jika ada saran, pertanyaan ataupun share pengalaman, silahkan menuliskan di kolom komentar. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu. Terima kasih!