Resep hintalu karuang mirip dengan bubur candil, sama sama dibuat dari tepung ketan dengan kuah dari santan dan gula merah. Bedanya di bubur khas Banjar ini kita memasak air gula merah bersama santan sedangkan pada bubur candil keduanya diolah terpisah. Sederhana tapi bikin rasanya jadi berbeda yaitu lebih legit.
Istilah "hintalu" itu berarti telur sedangkan "karuang" adalah nama sejenis burung di Kalimantan Selatan. Penamaan ini mengambarkan bulatan kecil dibuat dari tepung ketan yang menjadi elemen utama dari bubur hintalu karuang.
Kuah dibuat dari gula merah yang dilarutkan dalam air dan santan, hasilnya manis legit berbeda dengan kuah candil yang masih terasa gurih. Oh ya kadang juga ditambahkan telur ayam yang dikocok sehingga kuahnya lebih berserabut.
Bahan:
Pertama kita buat si hintalu dengan mencampurkan tepung ketan, tepung beras dan air kapur sirih. Tuangkan air sedikit demi sedikit hingga mendapatkan adonan yang kalis dan siap dibentuk.
Bulatkan adonan tepung hingga sebesar kelereng, tata di atas nampan yang diberi sedikit tepung. Ulangi hingga adonan habis.
Rebus gula merah, gula pasir dan air hingga semua gula mencair dan larut. Angkat dan saring.
Rebus santan, garam, daun pandan dan air rebusan gula merah tadi. Panaskan sambil sesekali diaduk agar santan tidak pecah. Setelah mendidih, kecilkan api kompor lalu masukkan telur kocok. Aduk rata hingga kuah terlihat berserabut.
Masukan bola bola ketan dan masak hingga mengapung. Terakhir tambahkan tepung beras yang telah dilarutkan dengan air. Aduk hingga tercampur rata. Biarkan mendidih sekali lagi lalu matikan kompor.
Diamkan sekitar 30 menitan agar kuah manis lebih meresap ke dalam hintalu. Nantinya bola ketan akan kembali tenggelam dengan warna yang lebih kecoklatan. Rasanya lebih manis.
Resep hintalu karuang telah selesai,tinggal penyajian saja. Bisa dimakan selagi hangat ataupun ditambah sedikit es batu, dua duanya sama sama enak. Semangkuk bubur khas Banjar lebih cocok sebagai camilan karena kurang mengenyangkan.
Bubur dengan rasa manis ini sering ditemui pada bulan Ramadhan sebagai takjil berbuka puasa. Sedangkan di hari biasa disajikan sebagai hidangan pembuka pada acara kumpul keluarga seperti perkawinan dan syukuran.
Makanan lain yang mirip dengan hintalu karuang adalah Jenang Grendul. Bubur tradisional khas Jawa yang disajikan pada bulan safar sebagai simbol keharmonisan di tengah perbedaan. Lengkapnya baca di Resep Jenang Grendul dari Tepung Beras Ketan.
Sekian artikel tentang Resep Hintalu Karuang Bubur Candil Khas Banjar Manis. Jika ada saran, pertanyaan ataupun share pengalaman, silahkan menuliskan di kolom komentar. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu. Terima kasih!
Istilah "hintalu" itu berarti telur sedangkan "karuang" adalah nama sejenis burung di Kalimantan Selatan. Penamaan ini mengambarkan bulatan kecil dibuat dari tepung ketan yang menjadi elemen utama dari bubur hintalu karuang.
Resep Hintalu Karuang
Untuk membuat hintalu cukup menggunakan tepung ketan yang dicampur sedikit tepung beras. Tambahkan air kapur sirih agar teksturnya lebih padat dan keset. Tanpanya bulatan kecil ketan mudah penyok dan lengket satu sama lain.Kuah dibuat dari gula merah yang dilarutkan dalam air dan santan, hasilnya manis legit berbeda dengan kuah candil yang masih terasa gurih. Oh ya kadang juga ditambahkan telur ayam yang dikocok sehingga kuahnya lebih berserabut.
Bahan:
- Tepung ketan 200 gram
- Tepung beras 75 gram
- Air kapur sirih 1 sdt
- Air matang secukupnya
- Kuah:
- Gula merah 200 gram
- Gula pasir 150 gram
- Air 200 ml
- Santan 750 ml
- Daun pandan 2 lembar
- Garam ½ sdt
- Telur ayam 1 butir, dikocok lepas
- Tepung beras 2 sdm (larutkan dulu dengan sedikit air)
Pertama kita buat si hintalu dengan mencampurkan tepung ketan, tepung beras dan air kapur sirih. Tuangkan air sedikit demi sedikit hingga mendapatkan adonan yang kalis dan siap dibentuk.
Bulatkan adonan tepung hingga sebesar kelereng, tata di atas nampan yang diberi sedikit tepung. Ulangi hingga adonan habis.
Rebus gula merah, gula pasir dan air hingga semua gula mencair dan larut. Angkat dan saring.
Rebus santan, garam, daun pandan dan air rebusan gula merah tadi. Panaskan sambil sesekali diaduk agar santan tidak pecah. Setelah mendidih, kecilkan api kompor lalu masukkan telur kocok. Aduk rata hingga kuah terlihat berserabut.
Masukan bola bola ketan dan masak hingga mengapung. Terakhir tambahkan tepung beras yang telah dilarutkan dengan air. Aduk hingga tercampur rata. Biarkan mendidih sekali lagi lalu matikan kompor.
Diamkan sekitar 30 menitan agar kuah manis lebih meresap ke dalam hintalu. Nantinya bola ketan akan kembali tenggelam dengan warna yang lebih kecoklatan. Rasanya lebih manis.
Resep hintalu karuang telah selesai,tinggal penyajian saja. Bisa dimakan selagi hangat ataupun ditambah sedikit es batu, dua duanya sama sama enak. Semangkuk bubur khas Banjar lebih cocok sebagai camilan karena kurang mengenyangkan.
Bubur dengan rasa manis ini sering ditemui pada bulan Ramadhan sebagai takjil berbuka puasa. Sedangkan di hari biasa disajikan sebagai hidangan pembuka pada acara kumpul keluarga seperti perkawinan dan syukuran.
Makanan lain yang mirip dengan hintalu karuang adalah Jenang Grendul. Bubur tradisional khas Jawa yang disajikan pada bulan safar sebagai simbol keharmonisan di tengah perbedaan. Lengkapnya baca di Resep Jenang Grendul dari Tepung Beras Ketan.
Sekian artikel tentang Resep Hintalu Karuang Bubur Candil Khas Banjar Manis. Jika ada saran, pertanyaan ataupun share pengalaman, silahkan menuliskan di kolom komentar. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu. Terima kasih!