Resep kue putu dibuat dari tepung beras dengan gula jawa dan parutan kelapa. Kue tradisional ini dicetak dalam potongan bambu (bumbung) lalu dipadatkan di kedua sisinya dan dikukus hingga matang. Para penjual putu biasanya mulai keluar ketika hari sudah gelap. Ciri khas kehadiran mereka adalah siulan panjang yang dihasilkan oleh bambu kecil dan uap air kukusan. Bentuk promosi yang terbukti melekat di hati masyarakat, bahkan sebagian orang menyebutnya sebagai "Siulan Legendaris".
Kue putu jelas berbeda dengan putu ayu walaupun sama sama bernama "putu", terlihat dari tepung yang digunakan dan jenis adonan yang dibuat. Putu bumbung pakai tepung beras dengan tekstur yang cenderung kering sedangkan putu ayu dari tepung terigu yang adonannya encer dicampur santan.
Alat untuk mencetak kue putu original adalah potongan bambu kecil, tapi dewasa ini banyak pedagang yang menggantinya dengan pipa PVC. Alasannya karena lebih praktis dan awet padahal dari segi kesehatan jelas tidaklah baik. Maka dari itu tidak ada salahnya mengukus sendiri di rumah, toh bahannya sederhana dengan resep yang mudah.
Bahan:
Masukkan air dan garam ke dalam panci lalu panaskan hingga hangat. Masukkan tepung beras dalam wadah, tuangkan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga tepung terlihat bergrindil (berbutir butir).
Panaskan panci berisi air yang telah diberi dandang untuk mengukus. Siapkan saringan kasar, saring butiran tepung beras dengan mengosok gosokan hingga tersaring halus. Lakukan hingga semua tepung tersaring.
Ambil cetakan bambu lalu masukkan tepung hingga mengisi sekitar setengah bambu, lubangi tengahnya lalu isi dengan irisan gula merah. Tutup kembali dengan tepung beras hingga penuh. Ratakan hingga padat.
Tata cetakan berisi tepung beras di atas panci pengukus lalu kukus menggunakan api besar selama 5 menit. Balik cetakan lalu kukus 5 menit lagi, setelah matang tinggal angkat dan keluarkan kue putu dari cetakan.
Cara membuat kue putu bambu telah selesai, selanjutnya tinggal disajikan di atas daun pisang dan diberi taburan kelapa parut. Sajikan selagi hangat, saat itu aroma khas dari tepung beras kukus benar terasa sedap. Terbukti dapat menggugah selera makan yang mencium baunya.
Perpaduan tepung beras yang lembut dengan gurihnya kelapa parut terasa sangat pas. Apalagi ada surprise si gula merah yang tersembunyi di tengah. Tidak heran jika kue basah tradisional ini masih bisa bertahan hingga sekarang.
Baca juga: Resep Putu Mayang Sederhana dan Bihun Jagung yang Enak
Sebenarnya bentuk putu tidak harus tabung dengan cetakan potongan bambu. Kita bisa menggunakan resep kue putu tanpa bambu dengan cetakan kue talam, bolu, putu ayu dll. Bentuk tidak akan banyak mempengaruhi rasa.
Di Indonesia umumnya kue putu berwarna putih original tepung beras dan warna hijau yang didapatkan dari penambahan perasan daun pandan. Selain itu ada putu versi Bugis (Sulawesi Selatan) yang dibuat dari beras ketan hitam.
Sekian artikel tentang Resep Putu Mayang Sederhana dan Bihun Jagung yang Enak. Jika ada saran, pertanyaan ataupun share pengalaman, silahkan menuliskan di kolom komentar. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu. Terima kasih!
Kue putu jelas berbeda dengan putu ayu walaupun sama sama bernama "putu", terlihat dari tepung yang digunakan dan jenis adonan yang dibuat. Putu bumbung pakai tepung beras dengan tekstur yang cenderung kering sedangkan putu ayu dari tepung terigu yang adonannya encer dicampur santan.
Cara Membuat Kue Putu Bumbung
Banyak yang menyarankan menggunakan tepung beras yang baru dibuat sesaat sebelum pembuatan putu. Alasannya karena tekstur yang dihasilkan lebih mengrindil dan gurih dibandingkan tepung yang beli di toko. Membuatnya dengan merendam beras selama 3-4 jam lalu tiriskan dan dihancurkan dengan blender.Alat untuk mencetak kue putu original adalah potongan bambu kecil, tapi dewasa ini banyak pedagang yang menggantinya dengan pipa PVC. Alasannya karena lebih praktis dan awet padahal dari segi kesehatan jelas tidaklah baik. Maka dari itu tidak ada salahnya mengukus sendiri di rumah, toh bahannya sederhana dengan resep yang mudah.
Bahan:
- Tepung beras 400 gram
- Parutan kelapa 150 gram
- Gula merah 150 gram, sisir halus
- Air 300 ml
- Garam 1 sdt
Masukkan air dan garam ke dalam panci lalu panaskan hingga hangat. Masukkan tepung beras dalam wadah, tuangkan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga tepung terlihat bergrindil (berbutir butir).
Panaskan panci berisi air yang telah diberi dandang untuk mengukus. Siapkan saringan kasar, saring butiran tepung beras dengan mengosok gosokan hingga tersaring halus. Lakukan hingga semua tepung tersaring.
Ambil cetakan bambu lalu masukkan tepung hingga mengisi sekitar setengah bambu, lubangi tengahnya lalu isi dengan irisan gula merah. Tutup kembali dengan tepung beras hingga penuh. Ratakan hingga padat.
Tata cetakan berisi tepung beras di atas panci pengukus lalu kukus menggunakan api besar selama 5 menit. Balik cetakan lalu kukus 5 menit lagi, setelah matang tinggal angkat dan keluarkan kue putu dari cetakan.
Cara membuat kue putu bambu telah selesai, selanjutnya tinggal disajikan di atas daun pisang dan diberi taburan kelapa parut. Sajikan selagi hangat, saat itu aroma khas dari tepung beras kukus benar terasa sedap. Terbukti dapat menggugah selera makan yang mencium baunya.
Perpaduan tepung beras yang lembut dengan gurihnya kelapa parut terasa sangat pas. Apalagi ada surprise si gula merah yang tersembunyi di tengah. Tidak heran jika kue basah tradisional ini masih bisa bertahan hingga sekarang.
Baca juga: Resep Putu Mayang Sederhana dan Bihun Jagung yang Enak
Sebenarnya bentuk putu tidak harus tabung dengan cetakan potongan bambu. Kita bisa menggunakan resep kue putu tanpa bambu dengan cetakan kue talam, bolu, putu ayu dll. Bentuk tidak akan banyak mempengaruhi rasa.
Di Indonesia umumnya kue putu berwarna putih original tepung beras dan warna hijau yang didapatkan dari penambahan perasan daun pandan. Selain itu ada putu versi Bugis (Sulawesi Selatan) yang dibuat dari beras ketan hitam.
Sekian artikel tentang Resep Putu Mayang Sederhana dan Bihun Jagung yang Enak. Jika ada saran, pertanyaan ataupun share pengalaman, silahkan menuliskan di kolom komentar. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu. Terima kasih!